Rechercher dans ce blog

Saturday, November 6, 2021

Sempat Ambles Tak Karuan, Harga Batu Bara Sukses Bangkit! - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara acuan dunia memang cenderung memasuki fase downtrend dalam satu bulan terakhir. Namun di sepanjang pekan ini harga batu bara kembali naik.

Harga kontrak batu bara termal acuan Newcastle Australia terpantau naik 10,5% di minggu ini ke level US$ 153,6/ton. Di saat yang sama, harga gas alam juga melesat 6,36%.

Batu bara dan gas alam banyak digunakan di sektor pembangkit listrik. Krisis pasokan gas membuat harga bahan bakar fosil tersebut melonjak. Dampaknya juga dirasakan di pasar batu bara.


Ada beberapa faktor lain yang membuat harga batu bara melejit di tahun ini. Secara year to date, harga batu bara acuan tersebut naik 88%.

Sebelumnya, harga batu bara bahkan sempat naik ke level US$ 280/ton atau level tertinggi sepanjang masa. Harga batu bara yang terbang menimbulkan gejolak di perekonomian karena memicu kenaikan inflasi dan tergerusnya marjin laba perusahaan utilitas.

Banyak negara, terutama China, yang berusaha untuk mengintervensi kenaikan harga, sehingga terjadi penurunan. Namun masalah utama yang terjadi belum benar-benar terselesaikan, sehingga harga masih tetap tinggi.

Biang kerok dari kenaikan harga batu bara terletak di rantai pasok. Masalahnya sama seperti di pasar minyak mentah. Bangkitnya perekonomian yang membuat permintaan naik tidak diimbangi dengan produksi yang mencukupi sehingga stok menipis.

Dari sisi pasokan, beberapa masalahnya meliputi kebakaran di beberapa Pelabuhan Rusia dan Afrika Selatan, rusaknya kapal-kapal pengangkut di Australia hingga curah hujan yang mengganggu produksi di Indonesia.

Volatilitas harga gas juga turut memperburuk kondisi rantai pasok global yang tengah terganggu. Ke depan permintaan atas batu bara akan cenderung meningkat apalagi jelang musim dingin.

Di akhir tahun, negara yang berada di belahan bumi utara akan memasuki musim dingin. Saat musim dingin kebutuhan akan penghangat ruangan bakal naik. Ini juga akan berdampak pada peningkatan konsumsi listrik.

Oleh karena itu, wajar jika permintaan batu bara untuk sektor pembangkit listrik akan terkerek naik. Di tengah masalah pasokan yang belum terselesaikan, harga bisa kembali naik.

Bank Dunia dalam laporan outlook komoditas yang dirilis pada Oktober lalu menyampaikan bahwa harga batu bara akan cenderung turun pada tahun depan. Perlahan-lahan produksi mulai bisa digenjot. Namun perkiraan institusi keuangan global tersebut, harga batu bara masih akan lebih tinggi dari level pra-pandemi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

(trp/trp)

Adblock test (Why?)


Sempat Ambles Tak Karuan, Harga Batu Bara Sukses Bangkit! - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Lebih Murah dari Daihatsu Sigra, Harga Mobil Listrik DFSK Mini EV Mulai Rp 120 Juta Jika Kena Subsidi - MSN

Lebih Murah dari Daihatsu Sigra, Harga Mobil Listrik DFSK Mini EV Mulai Rp 120 Juta Jika Kena Subsidi © Disediakan oleh GridOto DFSK Mini ...