Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet berjangka Jepang bangkit pada siang ini mengikuti reli pasar Shanghai. Dukungan lain datang dari harga minyak yang menguat.
Pada Selasa (22/12/2021) pukul 13:23 WIB harga karet berjangka Jepang tercatat JPY 230,2/kg, naik 0,25% dibandingkan harga penutupan perdagangan kemarin.
 Sumber: Refinitiv |
Harga karet di Bursa Berjangka Shanghai (ShFE) naik 1,1% menjadi US$ 2.259/ton atau CNY 14.395/ton pada perdagangan hari ini. Harga minyak bangkit menyusul beberapa negara tetap membuka aktivitas ekonominya walaupun ada ancaman dari penyebaran Omicron. Hal ini memberikan dukungan terhadap kenaikan harga karet alam.
Harga minyak jenis brent berada di US$ 74,05/barel, naik 12,5% dari harga terendah awal Desember. Sementara yang jenis light sweet harganya US$ 71,37/barel, naik 0,35% dan naik 7,3% dari harga terendah pada awal Desember.
Pelemahan harga minyak mentah menekan pergerakan karet alam. Hal ini karena barang pengganti karet alam, karet sintetis akan dihargai lebih murah.
Perlu diketahui, minyak adalah bahan utama pembuatan karet sintetis. Jadi ketika harga minyak turun, biaya pembuatan karet sintetis diharapkan akan turun.
Di sisi lain, dolar menguat 0,06% terhadap yen pada siang ini, Pelemahan yen membuat aset berdenominasi yen lebih terjangkau saat dibeli dalam mata uang lain.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(ras/ras)
Minyak Bangkit dari Kubur, Harga Karet Meluncur! - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment