Jakarta, CNBC Indonesia - Menjelang akhir tahun ini, okupansi hotel tidak sepenuh di masa waktu normal. Saat ini, kalangan pengusaha hotel harus sibuk banting harga. Dengan pasar yang masih terbatas, maka persaingan pun makin keras termasuk di hotel-hotel berbintang.
Sekretaris Jenderal Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengungkapkan salah satu cara dari banyak pengusaha hotel ialah dengan membanting harga.
"Banting harga atau strategi marketing untuk merebut pasar pasti ada, kami lihat ada potensial pasar yang akan mengisi dalam momentum nataru. Pengusaha akan coba cari jalan untuk merebut pasar itu dengan berbagai cara, mungkin ada yang last minute rate untuk maksimalkan okupansi di hotelnya. Itu namanya perebutan pasar," katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (27/12/21).
Di berbagai online travel agent, salah satunya Traveloka, banyak hotel yang sengaja menawarkan harga diskon demi menarik perhatian pengunjung. Misalnya hotel bintang Puncak Resort Inn Hotel yang menurunkan harga di malam tahun baru, diakses pada Senin (27/12/21) siang harganya turun dari Rp 866 ribu menjadi Rp 650 ribu untuk tipe Gardenview Twin Room.
Di kawasan Jakarta, harga hotel bisa lebih murah lagi. Hotel bintang 3 Favehotel PGC Cililitan menurunkan harga dari Rp 549 ribu menjadi Rp 412 ribu di malam tahun baru untuk tipe Faveroom Room Only. Kemudian Hotel Rivoli Senen Jakarta menurunkan harga dari Rp 600 ribu menjadi Rp 492 ribu untuk tipe kamar Superior Twin Room Breakfast
"Yang pasti terisi dulu hotel yang punya fasilitas bintang 3,4,5 karena mereka punya fasilitas. Bagaimanapun mereka berlibur tentu dengan fasilitas hotel, dengan masih adanya perang tarif, tentu yang tertekan itu budget hotel," sebut Maulana.
[Gambas:Video CNBC]
(hoi/hoi)
Musim Perang Harga Tiba, Harga Kamar Hotel Dibanting! - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment