Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara acuan sempat melemah tajam. Namun di akhir pekan harga si batu hitam bangkit dan kembali menyentuh level di atas US$ 210/ton.
Pada perdagangan Jumat (21/1/2022), harga kontrak berjangka batu bara ICE Newcastle ditutup naik 4,29% ke level US$ 214,95/ton.
Di awal pekan harga batu bara sempat ambles dari US$ 217/ton ke US$ 206/ton. Artinya dalam waktu 3 hari harga batu bara ambles 5,1%.
Namun dengan kenaikan yang cukup signifikan pada Jumat (21/1), harga batu bara masih mencatatkan apresiasi sebesar 7,34% sepanjang pekan ini.
Harga batu bara melemah ketika Indonesia mulai mengendorkan larangan ekspor. Sebelumnya ekspor batu bara dihentikan sementara karena stok batu bara di berbagai pembangkit listrik PLN berada di level kritis.
Namun kemudian pemerintah ternyata mengizinkan ekspor, dengan syarat perusahaan produsen batu bara sudah memenuhi kewajiban pemenuhan kebutuhan domestik (Domestic Market Obligation/DMO). Perkembangan ini membuat keran ekspor batu bara menjadi terbuka.
Belum sampai sebulan, sudah 75 kapal pengangkut batu bara yang berangkat ekspor. Sebanyak 75 kapal itu adalah milik 139 perusahaan.
Adapun terdapat 12 kapal pengangkut batu bara yang belum memenuhi 100% DMO tetapi sudah mengirimkan surat untuk pengangkutan, maka dari itu ke 12 kapal tersebut akan dikenakan sanksi. Sementara itu juga terdapat sebanyak sembilan kapal daritraderyang juga diizinkan berangkat dengan alasan tidak memiliki kewajiban DMO 25%.
"Sudah mencabut (larangan ekspor) bagi beberapa kapal berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas," ungkap Ridwan Djamaluddin, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Sebagai salah satu eksportir batu bara terbesar di dunia, kebijakan Indonesia tentu akan berpengaruh terhadap pergerakan harga komoditas energi fosil yang satu ini.
Hanya saja kenaikan harga batu bara kemarin mengekor harga komoditas lain seperti minyak yang juga masih berada di kisaran level tertingginya.
Pelaku pasar masih mengantisipasi dampak penyebaran varian Omicron yang dikhawatirkan bakal semakin memperpanjang dan memperumit permasalahan disrupsi rantai pasok yang selama ini dikaitkan dengan merebaknya pandemi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(trp/trp)
Batu Bara: Barang Tuhan Bagi Rata, Harga Naik Selangit! - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment