KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Outlook komoditas batubara di tahun ini diproyeksikan tidak akan lebih baik dibanding tahun lalu. Walaupun harga batubara mengalami rally penguatan di awal kuartal tahun ini, ke depan harganya diproyeksikan perlahan akan melandai.
Analis MNC Sekuritas Aqil Triyadi dalam risetnya pada 24 Januari menuliskan, terdapat potensi bahwa badai La Nina akan kembali terjadi di tahun ini dan berpotensi memperburuk supply batubara yang saat ini tengah menipis akibat cuaca musim dingin. Aqil mengekspektasikan pasokan batubara dari Indonesia dan Australia akan ketat sepanjang kuartal I-2022 ini.
“Oleh karena itu, kami memperkirakan dampak dari hal ini akan membuat rally harga batubara akan berlangsung terus selama kuartal I-2022. Kendati begitu, memasuki kuartal II-2022, ia melihat harga batubara akan cenderung stabil seiring dengan China yang sudah berjanji akan menjaga pasokan batubara global,” tulisnya dalam riset.
Adapun, Bloomberg memperkirakan harga batubara pada tahun ini akan berada di kisaran US$ 121,83 per ton atau turun 28% secara yoy. Sementara World Bank mengestimasikan harga batubara di kisaran US$ 120 per ton.
Baca Juga: Permintaan Ayam Mulai Pulih, Analis Kompak Rekomendasikan Beli Saham Japfa (JPFA)
Aqil bilang, proyeksi tersebut sudah inline dengan perkiraan MNC Sekuritas yang di rentang US$ 100 - US$ 120 per ton untuk tahun ini.
Terhitung sejak awal tahun ini, pemerintah memberlakukan larangan ekspor batubara bagi para produsen hingga 31 Januari mendatang. Hal ini seiring dengan PLN yang kekurangan pasokan batubara untuk memenuhi Domestic Market Obligation (DMO).
Aqil menilai, kebijakan tersebut akan memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap kinerja top line para emiten batubara di kuartal I-2022.
Menurutnya, emiten batubara seperti PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Harum Energy (HRUM), dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) akan yang paling terdampak lantaran porsi ekspor terhadap pendapatan perusahaan yang cukup besar.
“Untuk saat ini kami memberikan rating neutral untuk emiten batubara dengan berbagai kondisi tersebut,” imbuhnya.
Baca Juga: Kinerja Diramal Lebih Solid, Simak Rekomendasikan Saham Antam (ANTM) Berikut Ini
Adapun, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjadi top pick dari MNC Sekuritas untuk emiten batubara dengan rekomendasi beli Rp 3.300 per saham. Aqil menyebut, PTBA didukung oleh permintaan yang tinggi dari PLN untuk mendorong kinerjanya.
Sementara untuk ADRO dan ITMG masing-masing direkomendasikan hold dengan target harga Rp 2.460 dan Rp 20.600 per saham lantaran imbas dari larangan ekspor batubara dan potensi harga batubara yang lebih rendah di tahun ini.
Harga Batubara Diprediksi Melandai, Simak Rekomendasi Saham Emiten Batubara Berikut - Kontan
Read More
No comments:
Post a Comment