Jakarta, CNBC Indonesia - Harga jual properti di Singapura pada tahun 2021 dilaporkan mengalami lonjakan hingga 12,7%. Hal ini didorong oleh kemampuan beli konsumen yang cukup tinggi.
Mengutip Channel News Asia, Jumat (28/01/2022), Housing and Development Board (HDB) menyebut bahwa ini merupakan pertumbuhan tahunan tertinggi sejak 2010. Sementara itu, untuk properti baru, harga juga meningkat sebesar 3,4% pada kuartal keempat tahun 2021 dibandingkan kuartal sebelumnya.
Indeks harga jual kembali, yang memberikan informasi tentang pergerakan harga umum di pasar perumahan umum , adalah 155,7 pada kuartal keempat 2021. Ini naik dari 150,6 pada kuartal sebelumnya.
"Rekor pertumbuhan ini disebabkan oleh perang penawaran harga dan penawaran tunai setinggi langit untuk banyak apartemen populer", kata Christine Sun, SVP Penelitian dan Analitik di OrangeTee & Tie, dikutip dari CNA, Jumat (28/1/2022).
"Beberapa pembeli membayar di luar penilaian pasar untuk apartemen yang diinginkan," tambah Sun.
Dalam peningkatan ini, secara rinci apartemen empat kamar tetap populer dengan 3.347 aplikasi penjualan kembali pada kuartal keempat 2021. Disusul 2.085 permohonan untuk rumah susun lima kamar dan 1.785 permohonan untuk unit tiga kamar.
Sementara itu, transaksi penjualan kembali turun 5,8% dari 8.433 kasus pada kuartal ketiga menjadi 7.940 kasus pada kuartal keempat. Dibandingkan dengan kuartal keempat tahun 2020, transaksi penjualan kembali dalam tiga bulan terakhir tahun 2021 lebih tinggi 3,9%.
Analis riset dan konten di Ohmyhome, Mohan Sandrasegeran, mengatakan bahwa hal ini membuktikan kepercayaan tinggi para konsumen di Negeri Singa itu. Ini juga didorong oleh suku bunga yang rendah.
"Optimisme vaksin, prospek ekonomi yang positif, kepercayaan pasar yang diperbarui, dan lingkungan suku bunga yang rendah memicu permintaan untuk pasar penjualan kembali HDB pada tahun 2021," katanya.
[Gambas:Video CNBC]
(tps/wia)
Wow! Harga Properti Singapura Cetak Rekor Tertinggi 1 Dekade - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment