Bisnis.com, JAKARTA — Institute For Development of Economics and Finance (Indef) memproyeksikan kebijakan domestic market obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO) untuk minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) bakal menggerek harga komoditas bahan pokok lainnya.
Peneliti Indef Rusli Abdullah beralasan kebijakan DMO itu bakal mengurangi pasokan CPO Indonesia ke pasar internasional secara signifikan. Konsekuensinya, harga CPO dunia akan terungkit naik akibat terbatasnya pasokan itu.
“Adanya DMO untuk CPO ini akan menahan ekspor otomatis pasokan ke dunia berkurang. Ini berpotensi menaikkan harga CPO dunia,” kata Rusli saat memberi keterangan dalam diskusi Indef, Kamis (3/2/2022).
Di sisi lain, kata Rusli, kenaikan harga CPO dunia itu pada gilirannya akan menaikan harga sejumlah komoditas pangan yang bersinggungan dengan bahan baku minyak goreng tersebut. Dengan demikian, pemerintah dinilai bakal membuka kembali impor bahan pangan itu untuk menjaga stabilitas harga komoditas yang terkerek naik menyusul kebijakan DMO tersebut.
“Naiknya harga CPO bisa menimbulkan backfire ke Indonesia, bisa mengerek harga komoditas lain seperti kedelai dan sebagainya. Ketika permintaan naik dan pasokan tidak tersedia otomatis Indonesia butuh impor lagi,” kata dia.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi meminta eksportir untuk mengantisipasi tren kenaikan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang masih berlanjut di pasar dunia seiring dengan implementasi kebijakan domestic market obligation atau DMO awal tahun ini.
Menurut Lutfi, kenaikan CPO di pasar internasional itu disebabkan karena implementasi DMO bagi eksportir dalam negeri yang sudah berlaku efektif awal tahun ini. Kondisi itu, kata Lutfi, akan menstabilkan harga tandan buah segar (TBS) di tingkat petani dan minyak goreng di pasar.
“Di mana semua akan ikut harga eceran tertinggi (HET) karena yang kita intervensi itu harga CPO di ujungnya, dengan harga semakin naik tidak akan memberatkan lagi untuk pelaku-pelaku, petani-petani kelapa sawit karena harga luar negeri tambah tinggi karena kita larang ekspor,” kata Lutfi saat meninjau harga kebutuhan pokok di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Kamis (3/2/2022).
Indef: Kebijakan DMO-DPO Minyak Goreng Akan Ungkit Harga Komoditas Pangan Lain - Bisnis.com
Read More
No comments:
Post a Comment