Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas kembali jatuh dan mengakhiri catatan positif pada dua hari terakhir. Pada Jumat (1/4/2022) pukul 06:20 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.935,76/troy ons. Melemah 0,07% dari hari sebelumnya.
Harga emas sempat menguat pada Rabu (30/3/2022) dan Kamis (31/3/2022). Kemarin, harga emas ditutup menguat 0,22% ke US$ 1937,23/troy ons.
Dalam sepekan, harga emas masih naik 0,65% point to point tetapi dalam sebulan melemah 0,38%. Emas masih naik 11,88% dalam setahun.
Penurunan harga emas salah satunya dipicu oleh anjloknya harga minyak mentah dunia. Harga minyak mentah dunia pada perdagangan Jumat pagi (1/4/2022) anjlok hampir 5% ke level US$ 107,91/barel.
Harga minyak merosot tajam setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joseph 'Joe' Biden merencanakan untuk mengeluarkan cadangan minyak dari persediaan nasional sebesar 1 juta barel/hari selama 6 bulan atau sekitar 180 juta barel. Pengeluaran cadangan minyak sebesar itu adalah yang tertinggi sejak 1974.
RJO Futures Senior Market Strategist Bob Haberkorn mengatakan harga emas akan sangat tergantung dari situasi di Rusia dan Ukraina. "Akan ada pembalikan arah dari harga emas jika Rusia-Ukraina memburuk. Kenaikan harga bisa terjadi karena trader akan menggunakan kesempatan untuk membeli emas karena ketidakpastian situasi dan kekhawatiran inflasi tinggi," sebut Haberkorn, seperti dikutip Reuters.
Bernard Dahdah, analis logam mulia di Natixis, sebagaimana dilansir Kitco, mengatakan ke depan harga emas diperkirakan akan ambrol hingga US$ 100 ke kisaran US$ 1.800/troy ons, jika Rusia dan Ukraina mencapai kesepakatan damai.
"Dalam jangka pendek emas masih akan berfluktuasi dan merespon perkembangan Rusia dengan Ukraina. Pasar seharusnya mengabaikan pernyataan Rusia sampai serangan benar-benar dihentikan," kata Bernard, seperti dikutip dari Kitco.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(mae/mae)
Harga Emas Kok Turun Terus Sih... Ke Depan Gimana Ya? - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment