JAKARTA, KOMPAS.com - Pangkalan gas elpiji di Jalan Raya Poncol, Ciracas, Jakarta Timur, ikut menyesuaikan harga elpiji 5,5 kilogram dan 12 kilogram sesuai penetapan PT Pertamina Patra Niaga.
Pemilik pangkalan, Suryadi (44) mengatakan, penyesuaian harga elpiji nonsubsidi itu sudah berlaku sejak Minggu (27/2/2022).
"Kami kan dapat infonya itu tanggal 26 Februari (2022), diberitahukan bahwa ada penyesuaian harga," kata Suryadi, saat ditemui, Selasa (1/3/2022).
Baca juga: Harga Elpiji Nonsubsidi Naik, Pengusaha Warteg Beralih ke Gas Melon
Harga gas elpiji 5,5 kilogram di pangkalan milik Suryadi saat ini mencapai Rp 90.000 per tabung atau naik Rp 10.000.
Sementara untuk gas elpiji 12 kilogram harganya Rp 190.000 per tabung atau naik Rp 25.000. Akibat kenaikan harga tersebut, Suryadi menyebut omzetnya turun hingga 50 persen.
"Jelas (ada penurunan omzet). Masyarakat juga ketika datang sudah dengar berita, cuma tanya harganya berapa, kami jelaskan, mereka bilang 'oh nanti dulu deh Bang'. Kalau ini (penurunan omzet) bisa 50 persen lebih," tutur Suryadi.
Sebelumnya diberitakan, PT Pertamina Patra Niaga, melakukan penyesuaian harga elpiji nonsubsidi.
Harga jual elpiji nonsubsidi 12 kilogram dari semula Rp 162.000 per tabung menjadi Rp 182.000 per tabung.
Kemudian, harga elpiji 5,5 kilogram atau Bright Gas naik dari Rp 76.000 per tabung menjadi Rp 85.250 per tabung. Sedangkan, harga elpiji subsidi 3 kilogram tidak berubah.
Pejabat Sementara (Pjs) Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan, penyesuaian harga elpiji nonsubsidi ini seiring peningkatan harga Contract Price Aramco (CPA) yang mencapai 775 dollar AS per metrik ton atau naik sekitar 21 persen dari harga rata-rata CPA sepanjang tahun 2021.
Baca juga: Lonjakan Harga Gas Nonsubsidi Buat Warga Tercekik, Lumayan Banget Naiknya
"Untuk elpiji subsidi 3 kilogram yang porsinya lebih dari 93 persen dari total konsumsi elpiji nasional per Januari 2022, tidak mengalami perubahan harga. Harga elpiji subsidi 3 kilogram tetap mengacu kepada Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat," ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin (28/2/2022).
Irto mengatakan, penyesuaian harga hanya berlaku untuk elpiji nonsubsidi yang dikonsumsi 7 persen dari total konsumsi elpiji nasional. Penyesuaian harga yang berlaku mulai 27 Februari 2022 ini dilakukan mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas.
Dengan adanya penyesuaian, harga elpiji nonsubsidi yang berlaku saat ini sekitar Rp 15.500 per kilogram. Lebih lanjut kata dia, penyesuaian harga ini telah mempertimbangkan kondisi serta kemampuan pasar elpiji nonsubsidi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Omzet Pemilik Pangkalan Gas di Ciracas Turun akibat Kenaikan Harga Elpiji Nonsubsidi - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com
Read More
No comments:
Post a Comment