Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia kembali melemah. Pada Rabu (27/4/2022) pukul 06:30 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.905,1 per troy ons. Melemah tipis 0,02%.
Harga emas terus melemah sejak Kamis pekan lalu, meski kemarin sempat menguat menguat 0,41%. Dalam sepekan, harga emas sudah terkoreksi 2,38% point to point. Dalam sebulan, harga emas juga melemah 0,94%.
Han Tan, analis dari Exinity, mengatakan pelemahan emas dipicu ekspektasi pasar yang meyakini The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 bps pada Mei mendatang.
"Emas kemungkinan akan kesulitan untuk merangkak naik selama pasar berekspektasi The Fed akan menaikkan suku bunga secara agresif. Jika emas melewati titik support psikologis di level US$ 1.900 per troy ons. Emas akan terus bergerak melemah dan menuju titik support baru di US$ 1.875," tutur Han Tan, seperti dikutip Reuters.
David Meger, dari High Ridge Futures, mengatakan harga emas sempat naik karena pasar mengkhawatirkan lesunya perekonomian global akibat lockdown di China.
"Banyak trader yang kembali membeli aset aman seperti emas dipicu kebijakan lockdown China," ujarnya.
Seperti diketahui, China masih memberlakukan lockdown di pusat ekonomi dan bisnis Shanghai meski sudah sebulan. Bahkan ada kekhawatiran peningkatan kasus harian Covid-19 akan segera menjalar ke ibu kota Beijing karena terus meningkatnya kasus.
"Penyebaran Covid-19 di Beijing terjadi diam-diam dari sumber yang belum diketahui. Perkembangannya sangat pesat," ujar seorang sumber di pemerintahan, seperti dikutip Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(mae/mae)
Baru Naik, Harga Emas Sudah Turun Lagi - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment