Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas spot turun 0,67% ke US$ 1.944,70 per ons troi pada Kamis (21/4) pukul 16.30 WIB ketimbang hari sebelumnya. Dalam sepekan, harga emas turun 1,47% dari US$ 1.973,71 per ons troi pada Kamis (14/4) lalu.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, harga emas sempat terkoreksi akibat oleh spekulasi bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve akan menaikkan suku bunga di bulan Mei sebesar 50 basis poin dan bulan Juni 50 basis poin.
"Ini yang sebenarnya membuat yield obligasi untuk tenor 5 sampai 10 tahun terus naik sehingga menjadi penyebab harga emas dunia melemah," ucap Ibrahim kepada Kontan.co.id, Kamis (21/4). Dia menambahkan, koreksi harga emas ini hanya bersifat sementara. Ketika komentar-komentar dari bank sentral berhenti, harga emas kemungkinan besar harga akan kembali naik.
Baca Juga: Cek Harga Emas Siang Ini di Pegadaian, Kamis 21 April 2022
Yield US Treasury tenor 10 tahun hari ini berada di 2,87%. Yield surat utang pemerintah AS ini naik dari posisi kemarin pada 2,83% tapi masih lebih rendah ketimbang 2,94% pada Selasa (19/4).
Ibrahim menyebut, serangan Rusia terhadap Ukraina yang masih berlangsung mengakibatkan inflasi tinggi. Inflasi bukan hanya terjadi antara Rusia dan Ukraina tetapi hampir di semua negara ikut terkena inflasi salah satunya Amerika.
"OECD dan IMF merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi. OECD merevisi dari 4,4% menjadi 3,5% sedangkan IMF dari 4,4% menjadi 3,5%," ucap Ibrahim. Penurunan prediksi pertumbuhan ekonomi global ini menunjukkan bahwa ekonomi global sedang mengalami guncangan yang luar biasa. Apalagi, ada komentar presiden Ukraina yang mengatakan bahwa ada kemungkinan perang akan berlangsung sampai satu dekade atau 10 tahun.
Baca Juga: Harga Emas Naik Tipis karena Pelemahan Dolar dan Perang di Ukraina,
Ini berarti pertikaian di Ukraina akan berlangsung lama sehingga menimbulkan ketidakpastian tentang kondisi perekonomian global dan mengakibatkan para spekulan kemungkinan besar akan memburu emas untuk dijadikan safe haven.
Ibrahim mengatakan salah satu sentimen penguat bagi logam mulia yang pertama dari faktor geopolitik Ukraina-Rusia, Israel-Palestina dan yang kembali memanas Korea Utara terus melakukan uji coba misil terbaru.
"Ada juga informasi bahwa Tiongkok kemungkinan besar akan melakukan invasi ke Taiwan, walaupun informasi tersebut langsung dibantah oleh pemerintah Tiongkok yang sedang melakukan uji misil supersonik terbaru," kata Ibrahim. Ibrahim memproyeksikan untuk bulan ini kemungkinan besar harga emas akan kembali mendekati level US$ 2.000 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.
Harga Emas Turun di Tengah Penguatan Yield US Treasury - Investasi Kontan
Read More
No comments:
Post a Comment