Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia merosot di perdagangan awal pekan hari ini karena prospek kenaikan suku bunga AS dan lockdown di China, konsumen terbesar logam dunia.
Untuk kali pertama sejak 15 Maret harga tembaga turun ke bawah level US$ 10.000/ton. Penurunan harga hari ini juga mencapai harga terendah sejak saat itu.
Pada Senin (25/4/2022) pukul 13:30 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 9.954/ton, anjlok 1,54% dibandingkan harga penutupan kemarin.
"Tembaga adalah penentu kondisi ekonomi dan selain The Fed menaikkan suku bunga yang diperkirakan akan memperlambat ekonomi AS, para pedagang juga kemungkinan membaca lebih banyak pelemahan yuan, yang akan menyebabkan biaya impor yang lebih tinggi," kata Stephen Innes, Managing Partner di SPI Asset. Pengelolaan.
"Juga, tidak ada tanda-tanda lebih banyak stimulus China yang berarti pemulihan ekonomi yang lebih sedikit. Jadi, itu adalah dua angin sakal yang kuat, maka (harga) komoditas berguling," tambahnya.
Di sisi lain, penyebaran Covid-19 di China makin memburuk. Bahkan, China mulai mengalami lonjakan kematian yang signifikan akibat Covid-19. Di pusat perekonomian negara itu, Shanghai misalnya, otoritas melaporkan 39 kematian baru pada Minggu, (24/4/2022).
Shanghai sendiri sudah mengumumkan kematian pertamanya pada 18 April. Saat ini, angka infeksi masih berada di kisaran 20 ribu kasus per hari, gabungan bergejala dan asimtomatik.
Padahal kota itu sudah dikunci (lockdown) sejak awal bulan. Bahkan penguncian masih terus berlanjut hingga kini.
Angka ini membuat pemerintah regional di Negeri Tirai Bambu mulai waspada. Di ibu kota China, Beijing, pejabat mulai menyuarakan langkah pengetatan setelah menemukan 22 kasus Covid-19 pada Sabtu.
Memburuknya keadaan Covid-19 di Negeri Panda tersebut akan menekan permintaan tembaga dunia. Sebab Chinaadalahkonsumen tembagaolahanterbesardi dunia dengan mengonsumsi 54% dari total volume konsumsitembagadunia, melansir data Statista. Permintaan turun, harga mengikuti.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(ras/ras)
Harga Tembaga Anjlok, China Jadi Biang Kerok - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment