Jakarta, CNBC Indonesia - Emas masih bergerak dalam zona pendakian. Pada perdagangan Senin (23/5/2022) pukul 06:03 WIB, harga emas di pasar spot ada di US$ 1.847,24 per troy ons. Menguat 0,08%.
Penguatan emas pada hari ini melanjutkan tren positif yang sudah berlangsung sejak Kamis (19/5/2022) pekan lalu. Selama tiga hari tersebut, harga emas sudah menguat 1,8%.
Dalam sepekan, harga emas naik 1,3% secara point to point. Namun dalam sebulan masih melemah 4,3% dan dalam setahun terkoreksi 1,8%.
Penguatan emas didorong oleh meningkatnya kekhawatiran akan resesi di Amerika Serikat (AS). Kekhawatiran meningkat karena inflasi terus merangkak naik sementara data klaim pengangguran meningkat.
Inflasi AS mencapai 8,3% (year on year) pada April lalu. Angkanya memang lebih renda dibandingkan Maret (8,5%) tetapi inflasi April masih berkutat di level tertingginya dalam 40 tahun terakhir.
Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim awal tunjangan pengangguran mencapai 218 ribu untuk pekan yang berakhir pada 14 Mei. Jumlah tersebut naik 21.000 dan menjadi yang tertinggi sejak Januari tahun ini.
Penguatan emas juga didorong oleh melemahnya dollar AS. Dolar Index pada Senin pagi pukul 06:14 WIB berada di 102,95, turun dibandingkan pada Jumat (20/5/2022) di level 103,15.
"Dolar melemah cukup tajam sehingga ini menjadi tailwind bagi emas," tutur analis Commerzbank seperti dikutip dari Reuters.
Emas dianggap sebagai aset lindung inflasi di tengah memburuknya perekonomian serta inflasi yang tinggi. Kekhawatiran akan ekonomi AS pun kemudian menjadi tailwind (angin buritan) yang mendorong pergerakan emas.
"Perlu dilihat apakah tailwind ini hanya sementara atau berlanjut," imbuh Commerzbank.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
'Ramalan' Ini Bilang Harga Emas Bakal Naik! Borong Nih?
(mae/mae)
Alon-alon Waton Kelakon! Harga Emas Perlahan Terus Naik - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment