Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara diproyeksi masih memanas di sepanjang tahun ini. Analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan yakin, pasar batubara akan semakin ketat pada paruh kedua 2022, usai banyak negara yang mengajukan sanksi baru terhadap Rusia.
Menyusul langkah Uni Eropa, Jepang mengatakan menerapkan larangan terhadap Rusia. Padahal Negeri Beruang Merah itu menyumbang 11% dari total impor batubara Jepang pada tahun 2021.
Dengan larangan ini, Jepang akan secara aktif mencari sumber batubara baru. Jika tidak, Negeri Sakura tersebut berpotensi menghadapi kekurangan batubara dan menimbulkan potensi pemadaman listrik.
“Ini merupakan peluang bagus bagi penambang batubara Indonesia untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Rusia,” kata Hasan.
Sementara itu, penambang batubara China memperlambat produksi batubara termal, terutama untuk keperluan pembangkit listrik. Ini karena batasan harga yang diamanatkan pemerintah membuat produsen enggan mempertahankan tingkat output yang lebih tinggi.
Dengan mendekatnya musim panas, BRI Danareksa sekuritas memperkirakan harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) batubara untuk tahun ini dan tahun depan masing-masing sebesar US$ 200 per ton dan US$ 150 per ton.
Baca Juga: Bisnis Batubara United Tractors (UNTR) Tumbuh Subur di Kuartal I-2022
BRI Danareksa mempertahankan rating overweight terhadap sektor batubara. Hasan meyakini, dengan pasar batubara yang semakin ketat, akan lebih banyak perusahaan batubara Indonesia yang mengirimkan batubara ke pasar Eropa.
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) misalnya, mengumumkan telah mengirimkan sekitar 300.000 ton batubara ke pembeli di Eropa. “Ke depan, kami memperkirakan tren ini akan berlanjut dengan lebih banyak pembatasan batubara Rusia di semester kedua 2022,” terang Hasan.
ADRO menjadi pilihan utama atau top picks BRI Danareksa Sekuritas di sektor ini. Sebab, ADRO dinilai dapat memperoleh manfaat secara optimal dari melonjaknya harga batubara dengan target volume penjualan yang jauh lebih tinggi pada 2022. Hasan merekomendasikan beli saham ADRO dengan target harga Rp 4.300.
Selain ADRO, Hasan juga merekomendasikan beli saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dengan target harga Rp 33.000, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan target harga Rp 4.600, dan PT Harum Energy Tbk (HRUM) dengan target harga Rp 16.750.
Analis Trimegah Sekuritas Hasbie dalam risetnya tertanggal 1 April 2022 merekomendasikan beli saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) dengan target harga Rp 3.300.
Menurut Hasbie, harga batubara metalurgi akan tetap tinggi karena permintaan yang kuat dari luar China disertai terbatasnya pasokan dari Australia akibat gangguan cuaca. Asal tahu, Australia merupakan pemain batubara kokas terbesar, dengan pangsa pasar 67%.
Dus, Hasbie menaikkan asumsi harga batubara metalurgi untuk tahun 2022,2023, dan 2024 dari semula US$ 165, US$ 150, dan US$ 140 per ton menjadi US$ 383, US$ 273, dan US$ 250 per ton. Hasilnya, Trimegah Sekuritas memoles proyeksi laba bersih ADMR untuk tahun fiskal 2022, 2023, 2024 menjadi masing-masing US$ 463 juta, US$ 364 juta, dan US$ 376 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.
Yuk Intip Rekomendasi Saham Emiten Batubara di Tengah Memanasnya Harga - Investasi Kontan
Read More
No comments:
Post a Comment