Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas mulai membaik setelah berkutat di zona merah. Pada perdagangan Kamis(2/6/2022) pukul 06:39 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.846,69 per troy ons. Harga emas menguat 0,06%.
Harga emas mulai membaik sejak kemarin setelah anjlok pada perdagangan Selasa (31/5/2022). Kemarin, ditutup menguat 0,46% di level US$ 1.845,55 per troy ons.
Dalam sepekan, harga emas masih melemah 0,18% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas juga turun 0,86% sementara dalam setahun longsor 3,21%.
Edward Moya, Analis dari OANDA, mengatakan penguatan emas didorong oleh meningkatnya kecemasan investor akan dampak lonjakan inflasi dan dampak kenaikan suku bunga terhadap perekonomian. Kembali meningkatnya ketegangan di Ukraina juga membuat investor khawatir.
"Investor semakin putus asa dan membeli lebih banyak aset aman daripada hanya membeli surat utang. Karena itulah harga emas naik. Inflasi tidak bisa turun sepenuhnya jika harga energi naik. Saya melihat bahwa risiko dari pengetatan suku bunga secara global justru akan mendukung pergerakan emas," tutur Moya, seperti dikutip Reuters.
Meningkatnya kekhawatiran inilah yang tetap membuat emas bergerak positif meskipun dolar Amerika Serikat (AS) dan yield surat utang pemerintah AS meningkat. Biasanya emas langsung melempem begitu dolar AS dan yield merangkak naik.
Pada Kamis pagi ini, yield surat utang AS tenor 10 tahun meningkat menjadi 2,92% dari 2,91% pada hari sebelumnya. Dollar Index juga menguat menjadi 102,54 dari hari sebelumnya yang tercatat 102,49.
Sementara itu, ketegangan perang Rusia-Ukraina meningkat setelah Presiden AS berjanji untuk membantu Ukraina dengan mengirim rudal jarak jauh.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Harga Emas Turun Lagi dan Bakal Lanjut Turun, Lepas Dulu?
(mae/mae)
Triple Horor Bikin Harga Emas Mulai Trengginas - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment