Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia menguat pada perdagangan hari ini seiring dengan aksi beli investor yang membeli saat harga murah. Namun, risiko pelemahan masih ada dari pengetatan kebijakan moneter dunia dan resesi.
Pada Rabu (13/7/2022) pukul 16.30 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 21.605/ton, melonjak 1,08% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Harga nikel dunia telah turun mencapai posisi terendah dalam enam bulan terakhir atau sejak Januari 2022. Kondisi ini kemudian dimanfaatkan para investor untuk membeli nikel di harga yang murah.
Kabar positif lainnya datang dari persediaan nikel di gudang yang dipantau oleh bursa logam London (LME) tercatat 64,074 ton, turun 37% point-to-point (ptp) sejak awal tahun.
Namun, tingginya mata uang dolar Amerika Serikat (AS) membatasi kenaikan nikel. Dollar index (yang mengukur greenback dengan enam mata uang utama) tercatat 108,2, tertinggi sejak tahun 2002 atau dua dekade lalu.
Tingginya dolar menjadi sentimen negatif bagi nikel yang dibanderol dengan dolar karena menjadi mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Saat ini investor sedang menanti rilis inflasi Amerika Serikat (AS). Mengacu jajak pendapat Reuters, laju inflasi AS pada Juni diperkirakan akan mencapai 8,8% year-on-year (yoy). Angka tersebut lebih tinggi dari bulan sebelumnya 8,6% yoy.
Tingginya inflasi AS dinilai akan jadi pemicu bank sentral Federal Reserves/The Fed untuk menaikkan suku bunga yang agresif yakni 75 basis poin.
Menurut perangkat FedWatch milik CME group, para pelaku pasar melihat probabilitas sebesar 90,6% The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin menjadi 2,25% - 2,5%.
BerdasarkanFed DotPlot yang dirilis setiap akhir kuartal, mayoritas anggota pembuat kebijakan moneter (The Fed) melihat suku bunga di akhir tahun berada di 3,4% atau di rentang 3,25-3,5%.
Sikap agresif dalam menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi yang melambung menjadi salah satu pemicu resesi global. Hal ini menjadi sentimen negatif nikel dunia karena dapat membuat permintaan menjadi lesu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Brol! Harga Nikel Ambrol Nyaris 6%
(ras)
Harga Lagi Murah, Pelaku Pasar Borong Komoditas Perak - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment