Jakarta, CNBC Indonesia - Emas melemah pada awal Agustus setelah sempat melonjak tajam. Pada perdagangan Senin (1/8/2022) pukul 06:40 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.761,,48 per troy ons. Turun 0,22%.
Pelemahan emas kemarin memutus tren positif emas yang berlangsung sejak Rabu hingga Jumat pekan lalu. Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (29/7/2022), emas menguat 0,6% ke US$ 1.765,22 per troy ons.
Dalam sepekan, harga emas masih menguat 2,5% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas masih melemah 2,7% sementara dalam setahun merosot 2,9%.
Jim Wyckoff, analis dari Kitco Metals, mengatakan kendati emas melemah pada pagi hari ini tetapi kinerja emas terbilang luar biasa. Emas mampu bangkit dari harga di bawah US$ 1.700 pada 20 Juli lalu menjadi ke kisaran US$ 1.760 per troy ons pada akhir pekan lalu. Dalam 10 hari emas menguat US$ 65 per troy ons atau sekitar 3,8%.
Wyckoff menjelaskan kenaikan tajam emas karena sinyal dari bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve/The Fed yang akan mengerem kebijakan agresifnya dengan mempertimbangkan indikator ekonomi, seperti pertumbuhan. Sinyal tersebut langsung membuat dolar AS melemah sehingga emas terkerek naik.
Dollar Index sempat melemah ke posisi 105,9 pada Jumat pekan lalu, terendah sejak 4 Juli 2022.
"Jika inflasi AS pada Juli kembali memburuk, Fed akan kembali agresif. Ini akan berat bagi emas," tutur Wyckoff.
Senada, analis dari FXTM Lukman Otunuga juga mengatakan emas kembali merangkak naik karena dolar AS melemah dan ekspektasi pasar yang melemah terhadap kenaikan suku bunga acuan.
"Jika inflasi kembali melonjak maka emas akan ambruk karena pasar menaikkan kembali ekspektasi kenaikan suku bunga acuan," ujarnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Harga Emas Belum Meyakinkan
(mae/mae)
Reli Emas Terhenti, Harga Turun Pagi Ini - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment