Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia anjlok 2% lebih di tengah ancaman resesi global yang kian nyata setelah pertumbuhan ekonomi China melambat.
Pada Jumat (15/7/2022) pukul 16.25 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 18.950/ton, turun 2,33% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Pertumbuhan ekonomi China pada kuartal kedua 2022 hanya sebesar 0,4% secara tahunan (year-on-year). Pencapaian tersebut jauh di bawah pertumbuhan pada kuartal I/2022 yang mencapai 4,8% yoy. Pencapaian itu juga jauh di bawah konsensus pasar sebesar 1% yoy.
Kekhawatiran atas lemahnya permintaan di konsumen utama China membebani harga nikel dunia. Wajar, China adalah konsumen terbesar nikel di dunia sebesar 1,31 juta ton pada 2020, mengacu data Statista. Sehingga permintaan dari China memiliki pengaruh terhadap laju harga nikel.
Setelah pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat pada kuartal pertama 2022 susut 1,6% sekarang ekonomi China menunjukkan perlambatan. Hal ini membuat risiko perlambatan ekonomi dunia makin tinggi, ditambah dengan bank sentral dunia yang mulai meninggalkan era suku bunga rendah. Kenaikan suku bunga dinilai membuat ekonomi dunia bertumbuh dengan lambat bahkan terancam resesi.
Saat resesi ekonomi tidak bertumbuh aktivitas berbagai industri akan lesu. Logam industri seperti nikel juga akan tertekan karena prospek permintaan yang lesu. Saat permintaan turun, harga pun mengikuti.
Sikap agresif bank sentral AS (Federal Reserves/The Fed) untuk menekan inflasi yang mencapai posisi tertinggi sejak 1981 terlihat memicu lonjakan kenaikan suku bunga bulan ini, yang diperkirakan akan memperlambat pertumbuhan dan mendongkrak dolar.
Sebagai catatan, inflasi Amerika Serikat (AS) Juni melambung ke 9,1% year-on-year/yoy lebih panas dibanding bulan sebelumnya 8,6% yoy.
Dollar Index (yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama) melonjak ke posisi tertinggi dalam 20 tahun di 108,58.
Dolar melayang di dekat level tertinggi dua dekade, membuat logam yang dijual dengan greenback lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Nikel dunia yang dibanderol dengan dolar menjadi tertekan. Sebab menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Permintaan pun turun, maka harga mengikuti.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Brol! Harga Nikel Ambrol Nyaris 6%
(ras/ras)
Sabar ya... Harga Nikel Jatuh Lagi, Kali Ini 2% Lebih! - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment