Jakarta, CNBC Indonesia - Harga timah dunia menguat pada sesi perdagangan hari ini meski persediaan mengalami peningkatan terutama di gudang Asia. Namun, harga timah masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan perdagangan 3 bulan lalu.
Harga timah di pasar logam dunia, London Metal Exchange (LME) pada Senin (29/8/2022), pukul 16.15 WIB tercatat US$ 24.750 per ton, menguat 1,2% dibandingkan harga penutupan minggu lalu.
Harga timah dunia jatuh sejak Mei lalu karena kekhawatiran resesi global yang melemahkan permintaan, kebijakan moneter yang lebih ketat, dan penguncian (lockdown) terus-menerus di China memacu aksi jual yang luas.
Diketahui, pasar timah dunia tengah mencatat defisit pasokan selama periode Januari hingga Juni 2022. Badan Statistic Logam Dunia (WBMS) mencatat sepanjang periode tersebut defisit timah mencapai 6 ribu ton.
Sementara, produksi timah olahan global mencatat sedikit penurunan sebesar 25.300 ton selama periode setengah tahunan. Sedangkan permintaan timah mencatat penurunan tajam sebesar 10,5% menjadi total 186.700 ton.
Melansir dari Statista, China merupakan konsumen timah terbesar di dunia. Konsumsi timah China mencapai 216.200 ton pada tahun 2020. Sehingga permintaan dari Negeri Panda tersebut dapat berpengaruh terhadap harga timah dunia. Permintaan naik, harga pun mengikuti.
Berdasarkan laporan yang dikutip dari Reuters, impor timah olahan China pada Juli masih anjlok 48,10% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 1.430 ton. Permintaan yang melemah dari China akan mengancam harga timah.
Fitch Solution memperkirakan pertumbuhan permintaan timah global akan berkurang seiring melemahnya ekonomi global. Permintaan dari sektor manufaktur elektronik akan menahan penurunan permintaan lebih dalam lagi. Sektor elektronik sendiri menjadi sumber utama permintaan timah olahan.
Meskipun permintaan dari China sepanjang paruh pertama 2022 mencatatkan tren penurunan, para pelaku pasar masih menaruh harapan pada kebijakan stimulus untuk membalikkan keadaan ekonomi Negeri Panda. Pengaruhnya adalah permintaan akan timah yang bisa kembali meningkat.
China akan mengambil lebih banyak langkah untuk mendukung ekonomi, termasuk meningkatkan dukungan pendanaan untuk proyek-proyek infrastruktur dan meningkatkan dukungan untuk perusahaan swasta serta perusahaan teknologi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Artikel Selanjutnya
Harga Logam Berguguran! Timah Ambruk Nyaris 5%
(aum/aum)
Persediaan Mulai Meningkat, Harga Timah Tetap Melesat 1,2%! - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment