Menteri Keuangan Sri Mulyani buka suara soal dampak harga minyak mentah dunia yang mulai turun terhadap subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Ani, sapaan akrabnya, mengatakan penurunan harga minyak dunia bisa mengompensasi dana yang dikeluarkan ketika harga komoditas itu mencapai di atas US$100 per barel beberapa bulan lalu.
Ia menjelaskan saat melakukan perhitungan bersama DPR untuk laporan dana subsidi BBM semester I 2022, pemerintah mengerek anggaran subsidi energi dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun dengan asumsi kenaikan harga minyak dunia US$100 per barel.
"Kalau sekarang turun di bawah US$90 itu pasti mengompensasi kenaikan di atas US$100 itu. Jadi pasti membantu, kalau harga minyak 2022," ujar Ani di Gedung DPR RI, Selasa (27/9).
Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent untuk November turun US$2,09 atau 2,4 persen menjadi US$84,06 per barel pada Senin (26/9) waktu AS atau Selasa (27/9) waktu Indonesia.
Lalu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman November juga turun US$2,06 atau 2,3 persen menjadi US$76,71. Angka itu merupakan level terendah sejak 6 Januari 2022.
Meski demikian, Ani tak menampik masih ada dua faktor lain yang mempengaruhi kompensasi itu, yakni nilai tukar rupiah dan volume minyak yang dibeli. Hal itu berarti jika nilai tukar rupiah melemah dan volume meningkat, kompensasi itu tidak akan banyak terbantu.
Tercatat, nilai tukar rupiah berada di level Rp15.124 per dolar AS pada sore ini. Mata uang menguat 5 poin atau 0,04 persen dari perdagangan sebelumnya.
Lalu, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.155 per dolar AS di perdagangan hari ini.
Sementara, Ani menyerahkan penyaluran volume BBM kepada Kementerian ESDM dan PT Pertamina (Persero). Sejauh ini, pemerintah telah menambah kuota pertalite dari 23,05 juta kiloliter (kl) menjadi 29 juta kl hingga akhir 2022 dan solar subsidi naik dari 14,9 juta kl menjadi 17,4 juta kl.
(mrh/aud)Harga Minyak Dunia Turun, Sri Mulyani Sebut Pengaruhi Subsidi BBM - CNN Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment