Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan beberapa waktu lalu sering didatangi oleh pedagang tahu dan tempe. Hal ini karena harga kedelai yang melonjak tinggi dan dia diminta untuk menyelesaikan masalah harga kedelai tersebut.
"Semua orang marah sama saya, saya tugasnya kan sebenarnya tidak mengurus pangan. Tapi mengurus ekspor impor dan perdagangan. Tapi tiap hari didatangi pedagang tahu tempe karena kedelainya Rp 13 ribu," ujar dia dalam acara Total Politik, ditulis Minggu (13/11/2022).
Zulhas menyebutkan, untuk menangani masalah ini dia meminta waktu kepada Presiden Joko Widodo dan rapat dengan Menko Perekonomian, Bulog hingga Kepala Badan pangan.
Saat itu rapat membahas terkait subsidi untuk para pedagang yaitu Rp 1.000 per kg. Zulhas menilai besaran subsidi itu sangat kecil dan seperti tidak ada subsidi.
Apalagi syarat yang ditentukan sangat rumit. Sehingga akan menyulitkan para pedagang dan pengrajin tahu tempe.
"Harus ada SIUP segala macam. Ini subsidi cuma Rp 1.000, kalau dia produksi cuma 100 kg ya cuma Rp 100.000, untuk mengurus syarat keluar biaya sejuta," ungkapnya.
Kemudian Zulhas berkoordinasi dengan Bulog terkait impor kedelai. Saat itu impor kedelai sampai di Indonesia bisa Rp 11.000.
"Jual Rp 10.000, jadi subsidi Rp 1.000 itu memberikan manfaat. Karena kan pengusaha tahu tempe belinya Rp 13.000. Saya bilang, ini semua orang Jawa terima kasih ke pemerintah karena kan makan tempe semua," jelasnya.
Pemerintah akan mengimpor 350 ribu ton kedelai. Langkah ini untuk mengatasi kenaikan harga kedelai yang akan mempengaruhi kenaikan harga tempe dan produk lainnya.
"Nah ini setuju impor 350 ribu ton sampai Desember, nanti selesai Rp 10.000, habis itu sudah," papar dia.
Simak Video "Tindak Lanjut Mendag Zulhas Usai Sidak Importir Tak Berizin di Sentul"
[Gambas:Video 20detik]
(mpr/ega)
Jurus Mendag Zulhas Bereskan Harga Kedelai - detikFinance
Read More
No comments:
Post a Comment