Menjelang Natal dan Tahun Baru 2023, harga kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) mengalami kenaikan. Salah satu yang mengalami kenaikan yang signifikan adalah harga cabai.
Salah satu pedagang pasar Baleendah, Tuti (55) mengatakan membenarkan harga cabai rawit saat ini telah mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut telah terjadi sejak satu pekan yang lalu.
"Kalau cabai rawit kemarin di harga Rp 35 ribu, sekarang udah Rp 48 ribu per kilo. Lumayan lah lagi naik," ujar Tuti saat ditemui detikJabar, Rabu (14/12/2022).
Tuti menyebutkan kenaikan tersebut akan terus terjadi hingga akhir tahun 2022. Menurutnya, siklus kenaikan tersebut selalu terjadi jika menginjak hari-hari raya besar.
"Dekat tahun baru suka naik lagi. Sekarang gak tahu nih dekat tahun baru naiknya berapa, dulu mah sempat sampai Rp 100 ribu pas tahun kemarin," katanya.
Menurutnya, harga cabai gendot pun mengalami kenaikan. Dari awal harganya Rp 16 ribu per kilo, saat ini mencapai Rp 20 ribu per kilo gram.
"Kalau tahun baru sampai Rp 50 ribu," jelasnya.
Hal senada disampaikan oleh pedagang lainnya, Angga Permana (21). Dia menyebutkan bahwa cabai saat ini tengah mengalami kenaikan. Hal tersebut biasa terjadi bila mendekati perayaan hari besar.
"Harga di saya juga sama, Cabai rawit Rp 48 ribu, padahal biasanya Rp 35 ribu sampai Rp 40 ribu per kilonya," ucap Angga ditemui terpisah.
Selain cabai, harga tomat juga mengalami kenaikan cukup signifikan. Kenaikan tersebut telah terjadi sejak satu pekan yang lalu.
"Tomat juga lagi naik sekarang, sekilonya nyampai Rp 16 ribu, biasanya hanya Rp 6 ribu," tuturnya.
Sementara itu, salah satu pedagang ayam potong, Hani Hariyani (36) mengungkapkan harga ayam kali ini turut mengalami kenaikan. Dia mengaku tidak bisa berbuat banyak dengan adanya kenaikan tersebut.
"Kalau ayam Rp 33 ribu per kilo. Duh kemarin-kemarin mah sempat harganya di Rp 28 ribu, terus naik ke Rp 30 ribu, sekarang we Rp 33 ribu," ucap Hani di depan jongkonya.
Hani menuturkan kenaikan tersebut terus terjadi dalam per harinya. Menurutnya kenaikan tersebut bisa terus terjadi hingga satu pekan setelah tahun baru.
"Dari sekarang udah mulai naik sampai tahun baru mah ada. Kalau tahun baru biasanya ngejual sampai Rp 38 ribu per kilo. Nah pas awal tahun biasanya langsung turun perlahan," kata Hani.
Hani mengaku dengan adanya kenaikan tersebut membuat para pembelinya sering komplen. Bahkan penjualan pun sedikit berkurang.
"Pas naik, pembeli aga sedikit berkurang. Ya kita mah pengen normal harga, soalnya suka banyal komplen dari pembeli. Tapi ya gimana lagi gak didenger aja sama kita mah. Ya kita mah pengen murah aja, biar kita juga enak ngejualnya," pungkasnya.
Simak Video "Mendag Zulhas Kaget Harga Cabai dan Ayam di Makassar Terlalu Murah"
[Gambas:Video 20detik]
(dir/dir)
Jelang Nataru, Harga Cabai di Bandung Makin 'Pedas'! - detikJabar
Read More
No comments:
Post a Comment