Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak terpantau stabil pada perdagangan hari ini setelah rilis notula rapat (minutes of meeting) The Fed yang tampak lebih dovish dari ekspektasi pasar. Sementara itu, pihak barat memperingatkan bahwa ancaman perang masih ada.
Pada Kamis (17/2/2022) pukul 09.02 WIB harga perak di pasar spot tercatat US$ 23,54/ons, tak bergerak dibandingkan dengan posisi kemarin.
Kemarin harga perak dunia menguat setelah rilis notula rapat (minutes of meeting) yang mengungkapkan The Federal Reserve (The Fed) tidak menargetkan seberapa cepat dan seberapa tinggi suku bunga akan dinaikkan. Ini semua akan tergantung dinamika dari rapat ke rapat.
Hal ini menyurutkan ekspektasi pasar tentang kenaikan suku bunga 50 basis poin (bps) pada bulan Maret.
Hal tersebut menjadi sentimen positif bagi perak karena ketika suku bunga di AS naik maka daya tarik perak sebagai aset tanpa imbal hasil akan menurun.
Sementara itu, Anthony Blinken, Menteri Luar Negeri AS, mengungkapkan bahwa Rusia malah menggerakkan lebih banyak pasukan ke perbatasan Ukraina dan tidak ada yang ditarik mundur seperti yang dikabarkan sebelumnya.
Ini meningkatkan kembali minat investor terhadap aset safe haven seperti perak di tengah ketidakpastian ekonomi karena ancaman perang kembali meningkat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(ras/vap)
Kabar dari AS dan Rusia Buat Harga Perak Stabil, Ada Apa? - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment