Jakarta, CNBC Indonesia - Mengawali pekan ini, harga emas menguat tipis setelah loyo pekan lalu. Pada Senin (25/4/2022) pukul 06:13 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.930,76 per troy ons. Menguat 0,05%.
Penguatan emas pada hari ini menjadi obat penawar setelah sang logam mulia melemah cukup dalam pekan lalu. Pada perdagangan Jumat (22/4/2022), harga emas ditutup di US$ 1.929,73 per troy ons, melemah 1,11%.
Dalam sepekan, harga emas sudah terkoreksi 2,4% point to point sementara dalam sebulan melemah 1,4%. Namun, dalam setahun, emas masih menguat 8,6%.
Ole Hansen, analis dari Saxo Bank, mengatakan kenaikan emas didukung faktor ketidakpastian di pasar global. "Meskipun harga emas loyo sekarang ini, emas tetap menarik minat permintaan dari asset manager yang mencari aset lindung inflasi, kekhawatiran pertumbuhan ekonomi yang rendah, ketidakpastian geopolitik, dan volatilitas di pasar keuangan," tutur Hansen, seperti dikutip Reuters.
Namun, harga emas diperkirakan belum akan stabil karena penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan yield surat utang pemerintah AS diramal masih akan kencang pekan ini.
"Emas butuh faktor fundamental baru yang mampu mengangkat dan menarik investor serta trader. Kondisi perdagangan yang datar dan penuh keraguan seperti sekarang ini mungkin membuat banyak orang lebih memilih untuk menjual emas," tutur Jim Wycoff, analis dari Kitco, seperti dikutip Reuters.
Sebelumnya, Jeffrey Halley, analis dari OANDA, juga mengatakan dengan penguatan dolar AS, harga emas sepertinya akan terus tertekan dalam waktu yang lama.
Pekan lalu, dollar AS dan yield surat utang pemerintah AS menguat tajam menyusul komentar hawkish dari sejumlah pejabat The Fed, termasuk Jerome Powell.
The Fed semakin menguatkan sinyal bahwa kenaikan suku bunga acuan sebesar 50 bps pada Mei mendatang akan terjadi. Yield surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun sudah berada di angka 2,89% pada Senin (25/4), menyamai rekor Desember 2018.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(mae/mae)
Harga Emas Naik Sih, Tapi Tipiiisss... - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment