Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) Malaysia ambles di sesi pembukaan perdagangan Senin (20/6/2022). Melanjutkan penurunannya selama dua pekan beruntun. Apa pemicunya?
Mengacu pada Refinitiv, pukul 09:50 WIB harga CPO di banderol di level MYR 5.240/ton atau anjlok 3,92%.
Minyak sawit berjangka Malaysia membukukan kerugian pekan kedua beruntun dan anjlok 7,87% pekan lalu terbebani oleh meningkatnya ekspor CPO Indonesia dan penurunan pada permintaan.
Pada Jumat (17/6), harga CPO sempat ambles 2,26% di sesi perdagangan. Namun, berhasil memangkas penurunannya dan ditutup turun 0,35% ke MYR 5.454/ton (US$ 1.240/ton). Posisi tersebut menjadi posisi terendah sejak 16 Februari.
Per Rabu (15/6) pekan lalu, pejabat kementerian perdagangan Oke Nurwan telah mengeluarkan izin ekspor pengiriman sebanyak 602.142 ton minyak nabati di bawah skema Kewajiban Pasar Domestik (DMO).
Di bawah kebijakan DMO, kuota produsen CPO terkait dengan volume penjualan lokalnya.
Namun, dari sisi permintaan, China yang merupakan konsumen terbesar minyak nabati kembali menerapkan lockdown di beberapa kota di Shanghai yang berpotensi menurunkan permintaan CPO karena kegiatan industri dibatasi.
China memiliki kebijakan zero Covid-19, begitu terjadi kenaikan kasus di suatu wilayah maka akan langsung di-lockdown.
Selain itu, impor minyak sawit India per Mei tercatat turun 10% ketimbang bulan sebelumnya karena Indonesia sempat melarang ekspor CPOnya. Pembelian yang berkurang dari India, tentunya akan membebani pasar minyak nabati dunia.
India hanya mengimpor 514.022 ton minyak sawit pada Mei yang turun dari 572.508 ton pada April. Sementara itu, India telah menaikkan impor minyak kedelai sebanyak 37% menjadi 373.043 ton dan menambah impor minyak bunga matahari lebih dari dua kali lipat ke 118.482 ton.
Tidak hanya itu, harga minyak mentah dunia pada hari ini juga turun. Pukul 09:30 WIB, harga minyak jenis brent di banderol US$112,55/barel turun 0,5%, sedangkan minyak jenis West Texas Intermediate melemah 0,53% ke US$ 108,98/barel.
Minyak sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global. Ketika harga minyak mentah dunia turun, maka CPO menjadi pilihan yang kurang menarik lagi untuk dijadikan bahan biodiesel.
Harga minyak kedelai anjlok 1,32% dan harga kedelai turun 0,37% di Chicago Board of Trade.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Perang Makin Panas, Tapi Harga CPO Cuma Naik Tipis
(aaf/aaf)
Dear Bos Sawit, Harga CPO Ambles Nyaris 4%! - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment