Jakarta, CNBC Indonesia - Bagi orang Indonesia, minyak goreng cukup penting karena merupakan bahan esensial untuk memasak. Tidak heran, kala minyak goreng harganya membumbung tinggi hingga langka, banyak masyarakat yang merasa kewalahan.
Kini, harga minyak goreng tengah mengalami tren yang menurun. Selain karena program diskon toko peritel modern, terpantau harga memang melandai.
Jika dibandingkan harga medio Maret 2022, setelah pemerintah melepas harga minyak goreng ke mekanisme pasar, terjadi lonjakan hingga tembus Rp 55.000 per kemasan 2 liter. Kini, terpantau tak lagi ada minyak goreng dengan harga di atas Rp 54.000 per 2 liter. Juga, harga minyak goreng curah tak lagi di atas Rp 20.000 per kg.
Pusat Informasi Harga Pangan Strategi (PIHPS) mencatat, harga minyak goreng pada Selasa, 19 Juli 2022, pukul 14.50 WIB, turun lagi untuk semua jenis.
Harga rata-rata nasional minyak goreng curah turun Rp 200 jadi Rp 16.000 per kg, minyak goreng kemasan bermerek 1 turun Rp 100 ke Rp 24.900 per kg, dan kemasan bermerek 2 turun Rp 150 jadi Rp 23.450 per kg.
Menurut Sekjen Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Eddy Martono, hal itu turut dipengaruhi pelemahan harga bahan baku minyak goreng.
"Harga CPO (crude palm oil/ CPO/ bahan baku minyak goreng) di dalam negeri turun berdampak ke minyak goreng turun karena bahan baku turun," kata Eddy kepada CNBC Indonesia, Selasa (19/7/2022).
Dia menjelaskan, penurunan harga CPO disebabkan harga minyak nabati dunia yang turun, karena ada kenaikan pasokan.
"Indonesia mendorong ekspor setelah larangan ekspor dibuka, juga membuat penurunan harga," kata Eddy.
Tradingeconomics mencatat, harga CPO dunia pada perdagangan Selasa (19/7/2022, pukul 14.37 WIB) turun ke MYR 3.858 per ton, setelah sempat menguat ke atas MYR 3.950 pada 18 Juli 2022. Akhir pekan lalu, harga CPO sempat sentuh level terendah setahun ke kisaran MYR 3.500 per ton.
Penurunan harga CPO di sesi Selasa siang ini menyusul harga kedelai yang kembali melemah ke kisaran US$ 14,88 per bushel. Analis Tradingeconomics memprediksi, harga CPO di akhir kuartal ini akan berakhir di rentang MYR 3.450.
"Memang karakter CPO begitu, mengikuti harga soybean (kedelai)," kata Eddy.
Eddy menambahkan, pasokan minyak nabati dunia yang membaik jadi faktor berpengaruh pada harga minyak nabati dunia. Yang kemudian akan berdampak ke harga CPO.
Berikut pergerakan harga minyak goreng dalam sepekan sejak 11 Juli 2022 hingga 19 Juli 2022 di pasar tradisional pantauan Bank Indonesia.
Data mengacu harga rata-rata nasional PIHPS, dikutip pada Selasa (19/7/2022 pukul 15.07 WIB), yaitu:
- 11 Juli
curah: Rp 15.800
kemasan bermerek 1: Rp 25.000
kemasan bermerek 2: Rp 23.700
- 12 Juli
curah: Rp 15.700
kemasan bermerek 1: Rp 24.900
kemasan bermerek 2: Rp 23.600
- 13 Juli
curah: Rp 15.650
kemasan bermerek 1: Rp 24.800
kemasan bermerek 2: Rp 23.550
- 14 Juli
curah: Rp 15.550
kemasan bermerek 1: Rp 24.750
kemasan bermerek 2: Rp 23.400
- 15 Juli
curah: Rp 15.450
kemasan bermerek 1: Rp 24.700
kemasan bermerek 2: Rp 23.200
- 18 Juli
curah: Rp 15.250
kemasan bermerek 1: Rp 24.350
kemasan bermerek 2: Rp 23.050
- 19 Juli
curah: Rp 15.150
kemasan bermerek 1: Rp 24.250
kemasan bermerek 2: Rp 22.850.
Harga itu menunjukkan, harga minyak goreng di dalam negeri saat ini sudah turun ke bawah target pemerintah. Di mana, pemerintah menargetkan harga eceran tertinggi adalah Rp 15.500 per kg atau Rp 14.000 per liter.
Tentu saja, ini adalah harga rata-rata nasional di pasar tradisional.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Mahasiswa Sampai Ibu-Ibu Demo Migor Mahal, Ini Biang Keroknya
(vap/vap)
Asik! Harga Minyak Goreng Beneran Turun, Jadi Segini - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment