Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia melonjak pada perdagangan hari ini karena persediaan yang terus turun. Namun pandangan tahun ini nikel akan mengalami surplus pasokan.
Pada Selasa (19/7/2022) pukul 15.00 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 21.080/ton, menguat 2,07% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Persediaan nikel dunia di gudang yang dipantau oleh bursa logam London (LME) per 15 Juli tercatat 62.364 ton, anjlok 168 ton dibandingkan hari sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa pasokan nikel masih ketat.
Dollar index (mengukur greenback dengan mata uang utama lainnya) turun dari puncak tertinggi dalam 20 tahun terakhir. Saat ini dolar berada di 107,49, di bawah puncak tertinggi 108,54 pada 14 Juli 2022.
Pelemahan dolar menjadi katalis positif bagi nikel yang dibanderol dengan greencback. Sebab menjadi murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Namun, neraca pasokan nikel dunia diperkirakan akan mengalami surplus menjadi 20.700 ton pada Mei dari surplus 3.200 ton sebulan sebelumnya, data dari International Nickel Study Group (INSG).
Selama lima bulan pertama tahun ini, pasar global mengalami surplus 16.100 ton dibandingkan dengan defisit 97.500 ton pada periode yang sama tahun 2021.
Hal ini menjadi tanda bahwa permintaan nikel dunia mulai menurun karena adanya gelombang baru virus Corona (Coronavirus Disease 2019/Covid-19) di konsumen utama China.
China adalah konsumen terbesar nikel di dunia dengan konsumsi sebesar 1,31 juta ton pada 2020, mengacu data Statista. Sehingga permintaan dari China memiliki pengaruh terhadap laju harga nikel.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Brol! Harga Nikel Ambrol Nyaris 6%
(ras/ras)
Breaking! Harga Nikel Terbang Lagi 2% - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment