Jakarta, CNBC Indonesia- Setelah lima bulan diterjang badai inflasi tinggi, Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia diperkirakan akan turun atau mengalami deflasi pada Agustus tahun ini.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 14 institusi memperkirakan pergerakan IHK pada Agustus akan turun atau mencatatkan deflasi sebesar -0,11% dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm). Jika ramalan ini benar maka ini akan menjadi deflasi pertama sejak Februari 2022.
Namun, inflasi secara tahunan (year on year/yoy) masih akan tinggi dan menembus 4,83% pada bulan ini. Jika sesuai perkiraan maka inflasi (yoy) akan mencapai level tertingginya sejak November 2015 atau sekitar 6,5 tahun terakhir. Pada saat itu, inflasi menyentuh 4,89%.
Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data inflasi Agustus pada Kamis (1/9/2022). Sebagai catatan, inflasi pada Juli 2022 mencapai 0,64% (yoy) dan 4,94 % (yoy).
Inflasi bulanan Indonesia menukik tajam dalam lima bulan terakhir. Pada Maret, inflasi menembus 0,66% (mtm), kemudian terbang 0,95% pada April sebelum sedikit melandai pada Mei menjad 0,40%. Inflasi melambung menjadi 0,61% pada Juni dan menguat 0,64% pada Juli.
Konsensus CNBC Indonesia sejalan dengan survei Bank Indonesia (BI). Berdasarkan Survei Pemantauan Harga BI pada minggu IV Agustus 2022 diperkirakan akan terjadi deflasi sebesar 0,13% (mtm) pada Agustus.
Komoditas utama penyumbang deflasi Agustus di antaranya bawang merah, cabai merah, minyak goreng, cabai rawit, daging ayam ras, tarif angkutan udara, tomat, bayam, bawang putih dan jeruk. Sementara itu, komoditas yang mengalami inflasi Bahan Bakar Rumah Tangga (BBRT), telur ayam ras, rokok kretek filter, beras semen, air kemasan dan kentang.
Ekonom BNI Sekuritas Damhuri Nasution mengatakan deflasi pada Agustus terutama disebabkan oleh menurunnya harga beberapa bahan makanan seperti daging ayam, daging sapi, bawang merah dan bawang putih, cabe, dan lain-lain. Harga turun seiring dengan meningkatnya produksi dan pasokannya pada Agustus 2022.
"Dengan berakhirnya musim liburan sekolah mendorong harga-harga jasa transportasi dan akomodasi kembali ke level normal setelah mengalami kenaikan yang signifikan selama musim liburan sekolah pada Juli 2022," tutur Damhuri, kepada CNBC Indonesia.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN), harga telur ayam merupakan sedikit sembako yang harganya terus merangkak naik. Harga telur ayam ras dibanderol Rp 31.500 per kg pada hari ini, Senin (29/8/2022). Harga telur sudah naik 2,1% dalam sepekan dan melonjak 7,14% dalam sebulan.
Harga telur pada hari ini juga menjadi yang tertinggi sepanjang 2022. Sejak Januari 2022 hingga 23 Agustus 2022, harga telur tidak pernah menyentuh level Rp 31.000 per kg. Pada awal Agustus 2022, harga telur bahkan masih di kisaran Rp 29.300 per kg. Sementara itu, harga cabai rawit merah turun 4,8% dan minyak curah melandai 1,3% sepekan.
Selain kelompok volatile, inflasi akan disumbang oleh kelompok administered price yakni BBM non-subsidi. Seperti diketahui, PT Pertamina kembali menaikkan harga tiga BBM non-subsidi pada awal Agustus yakni Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.
Untuk wilayah DKI Jakarta, harga BBM Pertamax Turbo naik Rp 1.700 dari semula Rp 16.200 menjadi Rp 17.900/liter. Harga BBM Pertamina Dex naik Rp 2.400 dari Rp 16.500 menjadi Rp 18.900/liter sedangkan harga Dexlite naik Rp 2.800 dari semula Rp 15.000 menjadi Rp 17.800/liter. Pada Juli lalu, PT Pertamina juga sudah menaikkan harga ketiga jenis BBM tersebut.
"(Pada Agustus) akan deflasi efek dari base pada Juli yang tinggi akibat penyesuaian harga yang diatur pemerintah. Harga komoditas makanan juga terkoreksi sedikit," tutur ekonom Bank Danamon Irman Faiz, kepada CNBC Indonesia.
Harga BBM Belum Naik, Agustus 'Diramal' Deflasi - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment