Rechercher dans ce blog

Tuesday, August 2, 2022

Tak Berdaya, Harga Karet Melorot 3 Hari Beruntun - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet dunia sudah melemah selama tiga hari beruntun karena penguatan yen dan kekhawatiran baru atas melambatnya permintaan di konsumen utama, China menyusul data ekonomi yang lemah.

Pada Selasa (2/8/2022) harga karet yang diperdagangkan di bursa berjangka Jepang tercatat JPY 227/kg, anjlok 2,28% dibandingkan harga penutupan kemarin.


"Pasar bereaksi negatif karena yen terus menguat dan pasar berjangka China (ShFE) terus melemah karena data manufaktur yang lemah kemarin melukiskan prospek permintaan yang mengecewakan," kata seorang pedagang yang berbasis di Singapura.

"Jelas, ketegangan yang timbul akibat perjalanan (yang direncanakan) Ketua (Nancy) Pelosi ke Taiwan juga tidak membantu sentimen," tambahnya.

Mata uang yen Jepang diperdagangkan JPY 130,78/US$ pada hari ini, merupakan posisi terendah sejak Juni dan telah turun 4% dalam empat hari perdagangan terakhir. Ini menjadi sentimen positif bagi karet yang dibanderol dengan yen karena menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain.

Sementara itu aktivitas manufaktur China yang diukur dengan Purchasing Managers' Index (PMI) melaju lebih lambat pada Juli. PMI manufaktur yang dirilis oleh Caixin/Markit turun menjadi 50,4 di bulan Juli dari 51,7 di bulan sebelumnya. Angka tersebut jauh di bawah ekspektasi analis untuk sedikit penurunan ke 51,5.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika di atas 50, maka artinya dunia usaha sedang dalam fase ekspansi. Sementara di bawah itu artinya kontraksi.

Pelemahan aktivitas manufaktur China disebabkan oleh pertumbuhan output, pesanan baru dan lapangan kerja yang turun. Pertumbuhan pesanan baru, domestik dan ekspor, melemah karena permintaan yang lesu dan dampak wabah baru virus Corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang berkepanjangan sehingga berdampak kepada pengeluaran konsumen..

Akibat wabah Covid-19 baru-baru ini dan kurangnya stok dan tenaga kerja di pemasok, waktu yang dibutuhkan untuk bahan baku yang dibeli yang kemudian dikirim ke produsen menjadi lebih lama pada Juli.

China sendiri adalah konsumen karet terbesar di dunia. Mengacu data Statista, China mengkonsumsi 4,7 ton karet dunia.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Apes! Harga Karet Turun Kena Getah Kebijakan Nol-Covid China


(ras/ras)

Adblock test (Why?)


Tak Berdaya, Harga Karet Melorot 3 Hari Beruntun - CNBC Indonesia
Read More

No comments:

Post a Comment

Lebih Murah dari Daihatsu Sigra, Harga Mobil Listrik DFSK Mini EV Mulai Rp 120 Juta Jika Kena Subsidi - MSN

Lebih Murah dari Daihatsu Sigra, Harga Mobil Listrik DFSK Mini EV Mulai Rp 120 Juta Jika Kena Subsidi © Disediakan oleh GridOto DFSK Mini ...