Rechercher dans ce blog

Thursday, September 29, 2022

Harga Kedelai Impor di Pasaran Merangkak Naik, Pedagang Tahu Kurangi Ukuran - Bisnis Tempo.co

TEMPO.CO, Jakarta - Harga kedelai impor di kawasan Pasar Legi Solo merangkak naik dalam kurun waktu dua minggu terakhir. Saat ini harga komoditas itu sekitar Rp 12.650/kilogram (kg), bahkan ada yang tembus Rp 13 ribu/kg. 

Kenaikan harga kedelai impor itu turut berimbas terhadap produksi tahu dan tempe. Pedagang pun menyiasatinya dengan memperkecil ukuran tahu dan tempe yang dibuat.
Adanya kenaikan harga kedelai impor itu diakui salah seorang pedagang kedelai partai besar di kawasan Pasar Legi Solo, Mathias Santoso alias Kuat, 60. Menurutnya, kenaikan hingga Rp 13 ribu/kg dari sebelumnya sekitar Rp 12 ribu/kg terjadi dalam kurun waktu 10 hari terakhir ini. 
Kuat menduga kenaikan harga kedelai impor itu dipengaruhi kenaikan harga kedelai di luar negeri.
"Mungkin karena dari sana (negara pengimpor) harganya naik sehingga harga jual kedelai impor di sini jadi ikut naik," ujar Kuat ketika ditemui awak media di tokonya, Kamis, 29 September 2022. 
Kuat mengatakan dengan naiknya harga kedelai impor, berimbas pada permintaan yang menurun. Sehingga dalam memasok kedelai tersebut, pihaknya terpaksa membatasi pembelian dari pemasok. 
"Ya sekarang dibatasi sekitar 75 persen. Biasanya 9-10 ton, sekarang hanya sekitar 75 persennya," kata Kuat. 
Dia menjelaskan, pembeli kedelai impor di tokonya mayoritas adalah produsen tempe atau tahu. 
"Untuk produsen yang biasa membeli dalam jumlah banyak, misal 50 kg pembelian tetap. Tapi yang mengecer jumlahnya atau kurang dari 50kg cenderung turun," tuturnya.
Kenaikan harga kedelai impor itu juga dibenarkan pedagang lainnya di kawasan Pasar Legi Solo, Erin. Di tokonya saat ini dia menjual kedelai impor dengan harga Rp 12.650/kg dari harga sebelumnya Rp 12.350/kg. 
"Naiknya sudah sekitar dua minggu ini secara bertahap mulai dari Rp 50/kg hingga Rp 100/kg. Tapi terakhir kenaikannya dari Rp 100/kg sampai Rp 200/kg. Dalam minggu ini kenaikannya bahkan sudah dua kali," ucap Erin. 
Erin juga membenarkan untuk permintaan kedelai impor ini cenderung turun. "Memang agak sepi ya penjualannya, bahkan berkurang sekitar 30-50 persen dibandingkan sebelumnya. 
"Kalau pedagang yang jualan tempe atau tahu biasanya membeli 1-2 sak (1 sak isi 50 kg) kedelai rata-rata dua hari sekali, sekarang ini 3-4 hari baru balik (membeli atau belanja)," kata Erin. 
Sementara produsen sekaligus pedagang tahu di Pasar Legi Solo, Tuminem, 60, mengaku terkena imbas dari kenaikan harga kedelai impor tersebut. 
Dia mengaku beberapa waktu lalu sempat menaikkan harga tahu yang dijualnya dari semula Rp 250/potong menjadi Rp 300/potong. 
Namun, saat ini dirinya tidak berani menaikkan lagi harga tahu yang dijualnya karena kuatir pembeli akan semakin sedikit. Sehingga saat ini dia menyiasatinya dengan memperkecil ukuran tahu yang dijualnya. 
"Kalau sebelumnya biasanya 100 potong, sekarang saya buat 110 potong dengan ukuran yang lebih kecil," tuturnya. 
SEPTHIA RYANTHIE

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Adblock test (Why?)


Harga Kedelai Impor di Pasaran Merangkak Naik, Pedagang Tahu Kurangi Ukuran - Bisnis Tempo.co
Read More

No comments:

Post a Comment

Lebih Murah dari Daihatsu Sigra, Harga Mobil Listrik DFSK Mini EV Mulai Rp 120 Juta Jika Kena Subsidi - MSN

Lebih Murah dari Daihatsu Sigra, Harga Mobil Listrik DFSK Mini EV Mulai Rp 120 Juta Jika Kena Subsidi © Disediakan oleh GridOto DFSK Mini ...