JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Penerbangan Alvin Lie menyoroti dampak kenaikkan harga avtur dan menguatnya kurs dolar Amerika Serikat (AS) ke industri penerbangan Tanah Air.
Bila terus berlanjut, ia khawatir ke depannya maskapai penerbangan akan mengurangi frekuensi penerbangan mereka atau memangkas rute-rute yang akan sekiranya akan merugikan.
"Karena bagi airlines lebih baik tidak terbang daripada terbang rugi. Ini yang kita khawatirkan. Jadi memang pemerintah harus cepat turun tangan mengatasi kondisi tidak normal ini," ungkap Alvin, kepada Kontan.co.id, Rabu (29/6/2022).
Baca juga: Simak 3 Tips agar UMKM Tembus Pasar Global
Lebih jauh, kata Alvin, apabila maskapai penerbangan mengurangi atau menghentikan pelayanan pada rute-rute tertentu, tentunya ini akan berdampak juga kepada masyarakat yang membutuhkan transportasi pesawat untuk melakukan mobilitas.
Begitu pun dengan angkutan kargo, jadi dengan kata lain kondisi ini akan mengganggu aktivitas mobilitas yang berjalan.
Alvin pun meminta pemerintah untuk segera turun tangan dan mengatasi kondisi tersebut. Menurutnya, pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub), perlu meninjau kembali Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 68 Tahun 2022 tentang Biaya Tambahan (Fuel Surcharge) Tarif Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri yang telah berlaku sebelumnya, masih relevan atau tidak dengan kondisi terkini.
Baca juga: Pemerintah Diminta Beri Insentif buat Produk Keuangan Hijau, Ini Alasannya
Tak hanya itu, pemerintah juga diminta untuk membantu memangkas biaya-biaya yang menjadi beban para maskapai penerbangan. Seperti biaya landing misalnya, yang sudah berjalan seperti biasa.
Pemerintah dapat berkoordinasi dengan penyelenggara bandara untuk menurunkan biaya tersebut, sehingga bisa mengurangi biaya operasional pesawat.
"Jadi ini perlu koordinasi untuk menurunkan biaya operasi pesawat karena ujung-ujungnya nanti ke konsumen juga akan ke harga tiket. Dalam kondisi tidak normal seperti ini pemerintah harus hadir," jelas Alvin.
Dia menambahkan, biaya avtur memang memakan kocek cukup dalam terhadap total operasional pesawat. Alvin memerinci, kontribusi avtur ini bisa mencapai 30%-35% dari biaya operasi pesawat.
"Kalau naknya 100 persen (harga avtur) itu sudah 60 persen dari biaya pesawat," ucapnya. (Reporter: Vina Elvira | Editor: Yudho Winarto)
Baca juga: Pemotor Tak Perlu Daftar MyPertamina saat Beli Pertalite
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Alvin Lie: Pemerintah Harus Cepat Turun Tangan Atasi Kenaikan Harga Avtur
Pemerintah Dinilai Perlu Cepat Turun Tangan Atasi Kenaikan Harga Avtur - Kompas.com - Kompas.com
Read More