Jakarta, CNBC Indonesia - Harga timah dunia menguat pada perdagangan hari ini didukung oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan kabar baik dari China.
Pada Senin (18/7/2022) pukul 14.27 WIB harga timah dunia tercatat US$ 25.250, menguat 1,61% dibandingkan dengan harga penutupan kemarin.
Dollar index (yang mengukur greenback dengan 6 mata uang utama lainnya) turun dari puncak tertinggi dalam 20 tahun terakhir. Saat ini dollar index berada di 107,94.
Pelemahan dolar menjadi katalis positif bagi timah yang dibanderol dengan greenback. Sebab menjadi murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Selain itu timah ditopang oleh rencana China yang akan membangkitkan gairah industri properti.
Regulator China mendorong pemberi pinjaman untuk memberikan utang ke proyek properti yang memenuhi syarat untuk mengurangi risiko boikot pembeli. Para pembeli mengancam tidak membayar cicilan properti karena proyek yang tidak selesai.
Komisi Regulasi Perbankan dan Asuransi China (CBIRC) mengatakan bahwa bank harus memenuhi kebutuhan pembiayaan pengembang jika sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
CBIRC meyakini bahwa dengan upaya bersama semua kesulitan dan masalah akan diselesaikan dengan baik.
"(Harga logam turun) adalah penarikan risk-off karena kekhawatiran lebih banyak pengembang akan bangkrut. Pengembang di China mengalami reli bantuan ... jadi tebing proyek konstruksi dihindari untuk saat ini," kata seorang pedagang.
Pasar berharap dengan wacana ini ekonomi China membaik sehingga dapat kembali meningkatkan permintaan logam industri seperti timah.
China sendiri adalah konsumen timah terbesar di dunia. Konsumsi timah China mencapai 216.200 ton pada tahun 2020, melansir Statista. Sehingga permintaan dari Negeri Panda tersebut dapat berpengaruh terhadap harga timah dunia. Permintaan turun, maka harga pun mengikuti.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Harga Logam Berguguran! Timah Ambruk Nyaris 5%
(ras/vap)
Xie-xie! Gegara China, Harga Timah Bangkit - CNBC Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment